Thursday, November 15, 2012

Untuk kamu yang pernah ada....

Untuk mas eko ku, bunny iyo ku,..

Untuk kamu..


"Dulu aku pernah berharap seseorang, siapapun membuka gembok yang menyekat pintu hatiku, lalu kau datang menawarkan kuncinya. Dan kini aku kembalikan lagi kunci mu, karena aku menyadari gembok dan kunci sudah tak saling melengkapi"

“Dulu, aku suka ketika kita “berjarak”. Bagiku, itu waktu yang tepat untuk memupuk rindu yang akan kita lepaskan dengan pelukan. Tapi kini, jarak yang kau buat terlalu jauh. Masih ada rindu, tapi ini rindu seorang untuk yang pernah ada dihatinya.”

"Seperti sekarang ini pun tidak apa-apa. Kita saling peduli. Kadang saling menyapa, menanyakan kabar atau teguran ringan berbumbu basa-basi. Tapi kita sama-sama menjaga hati agar tidak saling jatuh cinta lagi.”

“Masa lalu mengambil gambar yang tak pernah ada, dari kamera yang tak pernah nyata. Kemudian tersadar, semua kini tak lagi sama.”

“Kehilangan kamu sudah sangat menyakitkan. Jangan biarkan waktu juga harus dipenjara. Biarkan dia hidup bebas. Tolong, sekali ini kamu penuhi permintaanku. Aku tidak punya cukup uang untuk menyewa pengacara menebus waktu. Sungguh.”

“Membuat segalanya menjadi mudah itu sulit. Terutama saat kamu harus berjuang menghilangkan bayang-bayang masa kita bersama dari ingatanku. Yang hingga kini masih bertengger begitu lekat, mencengkeram kuat perasaanku…”

“Aku bingung harus beralasan apa jika orang-orang bertanya mengapa masih mengingatmu, mengapa masih selalu bercerita tentangmu, dan mengapa masih tak hentinya rindu. Mungkin mereka hanya tidak pernah jadi aku, yang dulu pernah begitu merasa aman dimiliki kamu.”