Sunday, March 1, 2015

Got accident ...!!!

Kecelakaan Motor 
Hufhh.. Gag tau apa yg ada didalam pikiran aku. Pagi kamis tgl 22 jan 2015 itu aku kok nekat banget berangkat ke kantor bawa motor sendiri. Klo dipikir2 gag masuk diakal. Tapi yang klo namanya mau musibah sih bisa saja. Jangankan yang naik motor yang lagi tiduran asik dirumah juga kalau mau dapat musibah ya terjadi juga. Memang firasat siy sudah ada semenjak dari malamnya mau berangkat. Sempat pikir-pikir apa iya aku sanggup bawa motor sendiri ke jati waringin. Begitupun pada waktu paginya. Sempat mencurahkan kekhawatiran sama teman-teman dekat. Tapi toh akhirnya nekat juga. Dan jadi lah jalan sendiri.
Betul saja sampai di daerah pinang ranti persis di pom bensin nya aku ditabrak mikrolet no 19 merah. Tadinya aku mau belok untuk isi bensin. Dan dukkkk... gag tau nya dari belakang disundul sama mikrolet. Langsung deh jatuh. Sebenernya sih gak kenceng laju kecepatan aku maupun mikrolet itu. Tapi gag disangka tulang kering kaki kanan aku langsung patah. Kemungkinan aku tertimpa motor. Dari situ aku dibantu oleh supir dan dianter ke rs haji pondok gede. Sampe sana aku ditemani mamaku tercinta. Dilakukan lah photo rontgen oleh dokter. Dan ini hasilnya....
Bukan main.... kaki aku benar2 patah selain patah ada juga retakan memanjang ke arah atas mendekati lutut. Dan yang bikin lemas lagi dokter menyarankan aku untuk di operasi. Huwaaaaaa.... pecah juga tangis aku akhirnya. Operasi lagi..??!%&@^#& belum apa2 sudah kebayang deh serentetan operasi2 yg sudah aku jalani sebelumnya. Tapi kali ini.....Tidaaakkkk...!!!!! Cukup lebih baik tidak.

Setelah menimbang berbagai alasan akhirnya sudah diputuskan aku akan dibawa pulang untuk pengobatan alternatif. Destination pertama sesuai saran dr adik ipar aku adalah lenteng agung. Disana menurutnya ada ahli patah tulang cabang dari Cimande. Dr RS Haji aku dibawa pakai taxi ke lenteng agung. Sampai disana ternyata bu haji yg urut nya tidak ada ditempat tidak praktek pada hari itu. Sia2 sudah bermacet2 ria dari pondok gede ke lenteng agung dalam keadaan kakiku yang nyuttt..nyutt an. Sampai disana akhirnya sesuai saran dari salah seorang teman aku, tujuan berikutnya adalah HJ NAIM yang di cipete. Akhirnya karena mendesak harus cepat-cepat kita langsung meluncur balik lagi ke Cipete. Yang situasi jalan luar biasa macettt nya. Dan akhirnya sampai juga aku di cipete. Disana langsung ditangani oleh yg tukang urutnya. Ya Allahh... aku hiteris kesakitan ketika di urut. Gag kebayang deh sakit nya gimana. Yang jelas adik ipar aku yang badannya gede aja lari terbirit2 gag tahan liat aku yg teriak histeris kesakitan. 

Setelah dari hj naim aku dibawa pulang ke rumah di cipayung depok. Sampai dirumah kaki aku bengkak. Semaleman ga bisa tidur of course. Akhirnya setelah dipikir-pikir bingung juga kenapa yah di hj naim kasus patah tulang kayak aku tapi tidak dirawat secara intensive disana. Setelah diskusi panjang keluarga aq menyarankan agar aku dibawa ke cimande dengan pertimbangan disana itu sudah terkenal akan kehebatan ahli patah tulangnya. Dan lebih intensive perawatannya. Dan sesuai rencana pada keesokan harinya jadilah aku dibawa ke cimande. 

Di cimande kakiku dipasang papan-papan seperti nampak pada photo diatas. Aku dirawat selama 10 hari di cimande. Persisnya di pemondokan patah tulang milik bp hj Ugan Fathony Muklis. Di desa Pasir Kolot talang 2 cimande sukabumi. Disana aku ditemani mama dan anakku yang kecil aisya yg masih berusia 11bulan. Aku pulang ketika hari ke 10 juga disebabkan oleh aisya yang sakit demam dan diare disana. Jd walaupun sebetulnya kondisi aku belum memungkinkan untuk pulang tapi ya kami jadi memaksa untuk pulang juga. Dan saat aku menulis postingan blog ini hari ini tanggal 1 Maret 2015 sudah tepat 6minggu setelah kecelakaan motor terjadi. Dan aq masih menjalani rawat jalan. Pak Haji Rully anak dari pak haji Ugan yg menangani aku di cimande yang akhirnya dengan rutin datang ke rumah 2 minggu sekali untuk merawat kaki aku. Kondisi kaki aku memang belum sempurna masih bengkok bila dilihat langsung dengan mata telanjang dan hasil rontgen terakhir masih kelihatan jelas disposisi dari tulangnya. Tapi apa mau dikata. Pilihan sudah dibuat dari awalnya. Sempat aku merasa down dan sedih atas keadaan kaki ku. Tapi dukungan dari keluarga juga teman itulah yang membuat aku masih kuat melalui ini semua. Aku sudah mulai memberanikan diri turun dari tempat tidur dan belajar berjalan menggunakan tongkat. Harapan aku simple saja saat ini. Agar bisa berjalan lg seperti sediakala. Itu saja dulu. Aminn......